Jakarta – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Bimas Islam) kembali mengadakan training pengembangan skill jurnalis media online dengan pelatihan in-depth reporting pada Rabu – Jumat (14-16 Maret).

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Bimas Islam, Prof Muhammadiyah Amin merasa penting untuk menjalin silaturahim dengan media online untuk penyebaran informasi yang cepat dan benar dan dengan kualitas yang bisa bersaing dengan media besar.

“Bimas islam sebagai bagian dari pemerintah yang paling banyak berhubungan dengan masyarakat islam dan sering dituduh jika ada isu keislaman, perlu mendapat dukungan dari media online untuk penyampaian berita yg cepat dan benar, “ kata Prof Amin saat pembukaan pelatihan in-dept reporting di Hotel Lumire, Senen, Jakarta Pusat.

Terkait isu yang sedang ramai di masyarakat, Bimas Islam juga bekerjasama dengan MUI terutama dalam tiga masalah yang lagi muncul, terkait zakat ASN, pengeras suara di masjid, dan penyatuan kalender hijriah.

“Bimas Islam sudah mengusulkan ke MUI untuk membahas zakat ASN, speaker masjid, dan keseragaman kalender hijriyah pada Ijtima` Ulama MUI tahun ini, “ ujar Prof Amin.

Untuk penyebaran informasi, Bimas Islam menjalin kemitraan dengan jurnalis untuk memberitakan hal-hal positif kegiatan Kebimasislaman seperti ProgramSAPA (Sarapan Bersama Penyuluh), SALAM (Silaturahim Lembaga Keagamaan), dan BERKAH (Belajar Rahasia Nikah).

“Bimas Islam punya program prioritas dan unggulan, salah satunya adalah bimbingan perkawinan BINWIN dan BERKAH, untuk menjaga ketahanan nasional dari ketahanan keluarga, dan kami butuh corong publikasi agar masyarakat tau“ tambahnya.

“Program SAPA menjadi prioritas karena penghulu sebagai garda depan Kementerian Agama, dan Berkah untuk memberikan pemahaman tentang apa peran peran, fungsi, dan kewajiaban suami-istri setelah pernikahan, ” imbuhnya.

Lebih lanjut, kata Prof Amin, Program BINWIN yang selama 2 x 8 jam sehari itu akan menjadi syarat untuk menikah, menurut data Bimas Islam, angka perceraian meningkat beberapa tahun belakangan, dan kebanyakan sebabnya adalah permintaan istri sehingga perlu pemahaman awal tentang pernikahan sebelum menikah.

Melanjutkan Prof Amin, Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Tarmidzi Tohor memuji para wartawan dengan karena telah menyampaikan informasi karena tidak semua masyarakat bisa mengakses langsung ke sumber informasi.

“Menulis itu pekerjaan mulia, karena telah menyampaikan informasi ke masyrakat luas, “ kata Tarmidzi.

Terkait tema kegiatan ini, menurut Kasubbag Humas dan Sistem Informasi Ditjen Bimas Islam, Sigit Kamseno, Bimas Islam telah melakukan beberapa pelatihan pengembangan skill seperti pembuatan video pendek, pembuatan infografis, dan sekarang in-depth reporting.

“Pelatihan in-depth reporting ini adalah usulan dari peserta pelatihan sebelumnya, ke depan apa lagi yang bisa bimas islam fasilitasi untuk temen-temen media online, “ kata Sigit.