Wanita di Akhir Zaman

Peran wanita di akhir zaman sangat penting

Bukan hanya wanita, namun pria juga memiliki peran besar di akhir zaman.

Peran terbesar pria adalah menjaga para wanita disekitarnya, termasuk saudara perempuannya, keponakan perempuanya, sepupu perempuannya, dan teman perempuannya.

Karena banyak kasus wanita yang agamanya sudah baik, rusak lantaran salah bergaul dan memilih teman.

Jangan terlalu pusing atau serius memikirkan kapan akhir zaman itu, kapan  terjadi kiamat, yang seharusnya dipikirkan seseorang itu adalah apa yang harus disiapkan dalam menghadapi kiamat (kematian)

Karena kematian adalah kiamat bagi yang melaluinya.

Ingat firman Allah surah Al-Mulk

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ [٦٧:٢]

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

Allah SWT berfirman bahwa Allah SWT

Dalam surah al-mulk di atas sudah sangat jelas bahwa Allah SWT menjadikan Mati dan Hidup sebagai ujian, agar kita berlomba-lomba dalam kebaikan.

Alhamdulillah kita hidup dizaman yang serba mudah, mau jalan mudah, mau makan mudah, mau minum mudah, bekerja pun cukup dibelakang meja,

Hendaknya kita mensyukuri apa yang Allah anugerahkan kepada kita, Hidup di negeri Indonesia yang mayoritas muslim, Bayangkan jika Allah menitipkan kita di dalam rahim saudara kita muslimah di myanmar, di afghan, di iraq, di palestine, sungguh luar biasa ujian keimanan yang mungkin kita alami saat ini.

Saat ini mau dapet pahala mudah, mau dapet dosa pun juga mudah, setiap orang memiliki smartphone, yang dapat menjadi ladang pahala dan ladang dosanya. Ganjaran yang tak nampak itu mungkin sulit dibayangkan bagi kita yang masih berjiwa materialistik.

Allah SWT memuliakan wanita dengan mencantumkan nnya dalam salah satu surah dalam kitab-Nya. An-Nisaa..

Sungguh beruntung kita sebagai wanita, karena tegaknya suatu negeri adalah bagaimana keadaan wanita dalam negeri tersebut. Baiknya sebuah generasi adalah bagaimana keadaan wanita generasi sebelumnya.

Wanita adalah tonggak perjuangan dan masa depan islam khususnya di Indonesia ini.

Kita sebagai ibu-ibu muda yang baru memilki anak satu dua atau tiga, yang kebanyakan masih berusia balita adalah masa depan islam kedepannya.

Banyak suara diluar sana mengkampanyekan kesetaraan gender, padahal islam sudah sangat sempurna melindungi wanita tanpa harus disetarakan dengan pria.

Mari kita didik anak-anak kita sebaik dan seholeh mungkin. Pendidikan ini tidak harus mahal, karena ilmu sudah bertebaran di genggaman kita masing-masing.

Jika sang ayah sudah berusaha menjaga rizqi yang dicarinya dengan usaha yang halal, jangan lah kita gunakan uang halal tersebut untuk memberi makanan dan memperkenalkan makanan yang masih belum jelas ke halalanya.

Alhamdulillah di Indonesia ini ada Majelis Ulama Indonesia yang sangat konsen terhadap makanan yang halal, UU JPH atau Jaminan Produk Halal Tahun 2014 dapat kita manfaatkan untuk mencari tau kehalalan produk yang akan kita konsumsi.

Karena dalam kitab Nashoihul Ibad karangan Syaikh Nawawi Al-Bantani syarah dari Kitab Ibnu Hajar Al-Atsqalani

“Siapa yang meninggalkan dosa teranglah hatinya, dan siapa yang meninggalkan haram dan memakan yang halal maka teranglah pikirannya”

Kita dijajah dengan berbagai jenis makanan impor baru yang kehalalannya belum jelas. Hanya karena trend dan ikut2an kita rela mencicipi sesuatu yang belum jelas kehalalalnya.

Wanita di akhir zaman juga dituntut memilki sifat malu. Malu dalam banyak hal, terutama dalam menjaga diri.

Malu disini bukan diartikan sebagai malu untuk mengembangkan potensi diri, tetapi malu untuk berbuat maksiat kepada Allah SWT.

Nabi bersabda

قال رسول الله: «الْحَيَاءُ وَالْإِيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا، فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا رُفِعَ الْآخَرُ». رواه الحاكم

Malu dan Iman adalah dua sahabat, jika hilang salah satunya, maka hilangpula lainnya.

Banyak kita lihat suadara2 kita seorang muslimah yang sudah lagi tak memiliki malu, ia tampil membuka auratnya di akun sosial medianya, bahkan live streaming di beberapa aplikasi terkait.

Mereka lupa berapa terhormatnya dan mulianya harga diri mereka sebagai seorang wanita.

Mari saudari-saudari muslimah terbaik abad ini, kita jaga diri kita khususnya, kemudian kaka dan adik kita yang mungkin sedang akil baligh, mulai mencari jati diri sebagai seorang wanita. Kita arahkan mereka kita bimbing mereka agar kelak kita bisa menjadi ratu-ratu bagi suami kita masing2 di surga bersama para Wanita terbaik sepanjang Zaman

Khadijah binti Khuwailid

Maryam binti Imran

Aisyah binti Muzahim

Dan Fathimah binti Sayyidina Muhammad ﷺshalllahu `alaihi wa sallim..

Oleh karena itu marilah kita berhijrah

Ayo Hijrah

Apa si Hijrah ?

Hijrah berasal dari bahasa arab

ه ج رة هجرة –

“Pindah Ke Negeri Lain”

Namun bukan itu maksudnya, yaitu pindah dari yang belum baik menjadi baik, baik menjadi lebih baik, dst.

Hadits yang menyatakan keharusan hijrah adalah

المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ (HR. Bukhori 6119)

Seorang Muslim adalah seorang yang telah menyelamatkan muslim yang lain dari lidahnya dan tangannya, Dan Muhajir adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah.

Saya menyampaikan ini bukan semata-mata karena saya sudah baik, namun karena saya ingin kita semua baik dan menjadi lebih baik.

Kesimpulannya adalah kita sebagai muslimah, dalam menghadapi akhir zaman ini :

  1. Mempertebal Iman dan Taqwa
  2. Menjaga diri dari perbuatan dan makanan yang haram dan menjaga generasi selanjutnya
  3. Tanamkan sifat malu yang baik.

Perbanyaklah membaca doa

اللَّهُمَّ اهْدِنَا وَاهْدِ بِنَا ، وَانْصُرْنَا وَانْصُرْ بِنَا ، اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ! ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ

Yaa Allah berikanlah kami hidayah, dan berikanalah orang lain hidayah dengan perantara kami.

Tolong lah kami, dan tolonglah orang lain melalui kami,

Wahai yang membolak-balikkan hati

Tetapkanlah hati kami dalam agama-Mu

Aamiin Allahumma aamiin

Yaa Robbal `Aalamiin.